Mengadaptasi
mata pelajaran: sebuah pandangan kritis
Claudia Saraceni
Adaptasi sebagai pengembangan kesadaran
Peranan
pemelajar dalam proses adaptasi
Selama
beberapa dekade peneliti menekankan pentingnya peranan pemelajar dalam proses
belajar; Namun demikian pemelajar secara tradisional diberikan peranan pasif
dalam kelas terutama sejauh yang
berhubungan dengan mengadaptasi mata pelajaran –‘ penidaklibatan – pemelajar’
(All wright, 1978). Namun demikian, dalam pendapat saya, ketidaksesuaian hal
tersebut hanya jelas terlihat karena banyak para peneliti sebenarnya telah
menekankan peranan tersebut tetapi
secara bersamaan banyak diantara mereka belum mengusulkan cara yang jelas dalam meletakkan teori
tersebut ke dalam praktek. Merekapun memberikan pemikiran yang agak dangkal dan
bertentangan pada bagaimana memberikan
pemelajar peranan aktif dalam proses pengadaptasian mata pelajaran. Konteks
pengajaran dan belajar harus dipertimbangkan secara keseluruhan, dengan jalan mana kita berbicara
tentang pemberikuasaan kepada siswa daripada pelibatan siswa (Maley di
Tomlinson, 1998: 279-94)
Satu model
untuk mengadaptasi mata pelajaran
Dalam
pendekatan tradisional terhadap penulisan materi, di mana keseluruhan struktur
dirancang dengan cara yang sangat preskriptif, pemelajar harus mengikuti
aktifitas dalam cara yang tersusun secara khusus agar unit tertentu dapat
mencapai tujuan dan sasarannya. Susunan dan pendekatan yang demikian harus
dihapus dan digantikan dengan satu set materi yang jauh lebih fleksibel dan
terbuka terhadap interpretasi berbeda
dan adaptasi oleh para pemelajar. Pendekatan alternatif tersebut dapat dianggap
sebagai satu cara untuk membuat materi lebih relevan bagi kelompok pemelajar
yang lebih luas tanpa risiko membuatnya dangkal dan sepele.
Daftar fitur
kunci dalam adaptasi materi
Berikut adalah daftar poin kunci
dasar untuk dipertimbangkan ketika mengevaluasi dan mengadaptasi mata
pelajaran. Ini dapat digunakan sebagai proposal untuk dikembangkan lebih lanjut
dan diadaptasi untuk situasi kelas yang berbeda.
Learner –centred (berpusat pada pemelajar)
Materi harus meletakan pemelajar pada pusat proses
belajar dan membuat mereka penyedia input utama, mengingat guru atau materi
harus mewakili fasilitator pembelajaran bahasa dan harus memberikan stimulus,
titik awal, bagi pengeksposan bahasa juga untuk pendekatan berbeda. Oleh karena
itu, materi harus ditulis untuk memfasilitasi adaptasi, yang harus diserahkan
secara utama di tangan pemelajar.
Fleksibilitas dan Pilihan
Materi harus fleksibel dalam hal mereka harus memberikan
pemelajar kemungkinan memilih aktifitas yang berbeda, tugas, proyek dan
pendekatan, dan oleh karena nya memilih adaptasi materi kebutuhan belajar yang
mereka inginkan sendiri.
Open – ended (berakhir terbuka)
Salah satu poin penting pengalaman
estetis (Rosenblatt, 19 68; Saraceni, 2000) mengacu pada fakta bahwa pengalaman
tersebut meningkatkan subyektifitas materi dan interpretasi mereka yang
beragam. Materi tidak didasarkan pada uji benar/salah dan latihan tetapi lebih
kepada keterbukaan terhadap banyak ide dan sudut pandang yang berbeda; mereka
mendorong beragam interpretasi dan ditulis dengan tujuan utama meningkatkan
subyektifitas respon, baik teks tulis maupun lisan.
Relevant
Dalam usaha untuk menggambar hubungan
antara proses adaptasi dan proses membaca, materi yang dibiarkan open-ended,
sebagaimana dijelaskan di atas menjadi relevan bagi pemelajar ketika mereka
mengisi bagian kosong dan rung terbuka dengan ide, interpretasi dan diskusi
mereka.
Universal
Materi harus didasarkan pada topik
universal yang menarik yang secara
budaya membangkitkan, dalam pengertian mereka khusus secara budaya tetapi, pada
waktu yang bersamaan, mereka hadir di semua budaya.
Authentic
Materi
harud didasarkan pada teks yang autentik,
yaitu teks yang sudah ditulis untuk tujuan diluar pengajar bahasa. Pada saat
yang bersamaan, aktifitas yang digunakan dengan teks tersebut harus juga
autentik karena menggunakan tugas
seperti mengisi ruang kosong atau menjawab pertanyaan pemahaman akan juga
membuat teks menjadi tidak autentik.
Topik provokatif, pengalaman estetis dan mengadaptasi
mata pelajaran
Proses
adaptasi dipertimbangkan pada dua
tingkat:
·
Mengadaptasi materi
dengan tujuan membuatnya relevan dan efektif dalam kelas khusus.
·
Mengadaptasi materi
dengan tujuan merubah sasaran mereka, dalam rangka mengurangi jarak antara
penelitian dan praktek di kelas dan materi terbitan.
Contoh khusus
materi terbitan, yang hanya berbeda dalam bentuk dan pengaruh visual tapi semua
didasarkan pada topik dan aktifitas yang sama, karenanya memiliki sasaran yang
sama pula.
Aktifitas:
mereka didasarkan pada manipulasi bahasa, seperti drill (pengulangan), ujian
pemahaman, tabel tukaran dsb.
Topik: sangat
disepelekan dan seringkali tidak relevan dengan kebutuhan dan kepentingan
pemelajar.
Sasaran:
didasarkan pada prinsip utama presentasi, pendekatan latihan dan produksi, yang
terlihat muncul berlimpah di banyak buku pelajaran namun tidak memiliki dasar
dalam penelitian. Tidak inovatif dan dalam pendapat saya, berkontribusi
terhadap ‘kegagalan’ nyata pada begitu banyak pelajaran bahasa, terutama pada
tingkat pemula. (Tomlinson, 2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar